Kecelakaan Antara Speedboat dan Perahu Ketek, Satpolairud Polres Banyuasin Masih lakukan Pendalaman

86NEWS.ID – BANYUASIN – Polisi masih melakukan pendalaman atas kecelakaan yang terjadi antara speedboat berpenumpang 11 orang dan motor mesin atau ketek di perairan Tanjung Serai, Banyuasin, Sumatera Selatan. Kecelakaan terjadi diduga karena speedboat kencang, muatan penuh dan juga kurang penerangan lampu.

Kasat Polairud Polres Banyuasin, Iptu Disa Javier Suwarna Putra mengungkapkan kecelakaan speedboat Sinar Agung dengan perahu ketek itu diduga kurangnya lampu penerangan pada malam hari pada speedboat tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kecelakaan speedboat Sinar Agung mesin 40 Pk dengan perahu ketek bermuatan kelapa diduga karena kurangnya lampu penerangan saat malam hari,” ujar Disa, Minggu (4/2/2024).

Disa menjelaskan, akibat kecelakaan tersebut ada 3 penumpang tewas dan 5 lainnya luka-luka. Selain itu, 3 penumpang lain hilang termasuk jasad bayi yang dibawa oleh speedboat tersebut. Jasad bayi ini sebelumnya baru keluar dari rumah sakit dan hendak dimakamkan di Muba.

“Untuk pengemudi perahu ketek saat ini sudah diamankan di Mako Polairud Polres Banyuasin dan masih diambil keterangan. Saat ini kami masih fokus mencari tiga korban hilang yang hingga kini belum ditemukan,” jelasnya.

Sementara itu, Hardi (24) pengemudi perahu ketek bermuatan buah kelapa mengatakan saat malam kejadian keadaan cuaca memang gelap dan hujan.

“Saya membawa ketek posisinya di tengah (sungai) dan malam itu cuaca memang gelap karena hujan. Tapi meski gelap, saya tetap menghidupkan lampu sebagai penerangan, sementara speedboat itu tidak ada lampu sehingga terjadi kecelakaan,” tutur Ardi.

Dia mengaku, saat mengemudikan perahunya malam itu tidak dengan kecepatan tinggi sementara speedboat diduga kencang. Hal itu lantaran isi dalam speedboat full muatan atau 11 orang, sehingga kalau tidak kencang maka tidak bisa jalan.

“Saya bawa kelapa dari Sungai Bungin mau ke dermaga PU. Saat kecelakaan, saya langsung bantu. (Ada) 8 orang berhasil diselamatkan, 5 kritis dan 3 dibawa ke rumah sakit, yang kritis saya tidak tahu kabarnya,” ujarnya.

Sementara itu, Basarnas Palembang menerjunkan 2 tim rescue menuju lokasi kejadian untuk melakukan proses pencarian 3 korban yang hilang akibat kecelakaan speedboat dengan perahu ketek tersebut.

Kasubsi Operasi Basarnas Palembang, Mancarawanto mengatakan kecelakaan speedboat dengan perahu getek terjadi Minggu (4/2/2024) sekitar pukul 00.30 WIB.

“Speedboat 40 Pk Sinar Agung yang dinahkodai Sudarno bermuatan 9 orang penumpang dan satu orang jenazah balita, bertolak dari Dermaga PU Desa Bunga karang Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin tujuan ke Primer 8 Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin,” ujarnya.

Dia menjelaskan saat melintasi perairan Tanjung serai Desa Bunga Karang Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin bertabrakan dengan perahu ketek bermuatan kelapa yang dinahkodai Hardi yang bertolak dari sungai Bungin sehingga menyebabkan speedboat Sinar Agung pecah dan tenggelam serta menimbulkan korban jiwa, luka dan hilang.

“Basarnas menurunkan 2 tim rescue, dan akan berkoordinasi dengan tim gabungan yakni TNI/Polri, pemda setempat seperti pihak desa, bahkan seperti pihak medis terdekat serta unsur potensi SAR lainnya,” pungkasnya.

Pos terkait