Tingkatkan Kemampuan Komunikasi, Dr Aqua Dwipayana Sambangi Ditpolairud Polda Kepulauan Riau

86NEWS.ID – BATAM – Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan motivasi personel Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Kepulauan Riau dalam menghadapi tantangan tugas di wilayah perairan wilayah tersebut, dapat mempertimbangkan beberapa langkah dan strategi komunikasi.

“Dengan mengimplementasikan strategi ini secara konsisten dan menyeluruh, diharapkan Ditrpolairud Polda Kepulauan Riau dapat membantu meningkatkan kemampuan komunikasi dan motivasi personel, sehingga mereka siap menghadapi tantangan dalam menjaga keamanan di wilayah perairan tersebut.”

Bacaan Lainnya

Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana menyampaikan hal itu menjelang Sharing Komunikasi dan Motivasi bertajuk “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Motivasi Personel Ditpolairud Polda Kepulauan Riau dalam Menghadapi Tantangan Tugas di Wilayah Perairan Provinsi Kepulauan Riau” di Gedung Lancang Kuning Polda Kepulauan Riau Jalan Hang Jebat Nomor 81, Batu Besar, Kecamatan Nongsa Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

‘Bumi Segantang Lada’ Kepulauan Riau menjadi tujuan terbaru Safari Silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi dari Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana, Jumat (8/3/2024).

Menurut Dr Aqua Dwipayana, pelatihan yang fokus pada teknik komunikasi efektif, termasuk komunikasi verbal dan non-verbal, pendekatan terhadap situasi yang kompleks, dan kemampuan menyimak yang baik, menjadi bagian penting. Latihan ini harus mencakup situasi yang spesifik terkait dengan tugas Polairud di wilayah perairan.

“Lakukan latihan simulasi untuk mensimulasikan situasi tugas yang mungkin dihadapi oleh personel Polairud di perairan. Hal ini akan membantu mereka mempersiapkan reaksi dan respons yang tepat, serta meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menghadapi tantangan,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.

Dr Aqua Dwipayana juga menegaskan urgensi pelatihan tentang manajemen stres dan teknik pemulihan untuk membantu personel menghadapi tekanan dan situasi yang menantang dengan lebih efektif. Ini akan membantu mereka tetap tenang dan berpikir jernih dalam situasi yang memerlukan keputusan cepat di perairan.

“Pastikan tersedia dukungan psikologis dan bimbingan bagi personel yang mungkin mengalami stres atau trauma sebagai akibat dari tugas mereka di perairan. Menjaga kesejahteraan mental personel adalah kunci untuk mempertahankan motivasi dan kinerja yang tinggi,” kata mantan wartawan di banyak media besar ini menguraikan.

Menurut sosok santun dan murah senyum ini, upaya meningkatkan kemampuan komunikasi dan motivasi personel Polairud dalam menghadapi tantangan tugas di wilayah perairan memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan.

Semua unsur pimpinan, kata pria yang menempuh studi S1, S2, dan S3 linier di bidang Komunikasi ini harus mendukung dan terlibat aktif dalam upaya meningkatkan kemampuan dan motivasi personel. Komitmen dan contoh dari pemimpin sangat penting untuk menciptakan budaya kerja yang positif dan produktif.

Selanjutnya, pesan pembicara laris yang telah memotivasi jutaan orang baik di 38 provinsi maupun di puluhan negara itu, berikan pelatihan yang intensif dalam keterampilan interaksi sosial, termasuk keterampilan mengelola konflik dan bekerja dalam tim. Latih personel untuk berinteraksi dengan berbagai pihak, seperti masyarakat, mitra kerja, dan instansi terkait.

“Tak kalah penting adalah mengajarkan pentingnya komunikasi non-verbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan sikap tubuh yang mendukung komunikasi efektif. Berikan latihan untuk memahami dan mengoptimalkan komunikasi non-verbal dalam berbagai situasi,” kata Dr Aqua Dwipayana menguraikan.

Lebih jauh disampaikan pria rendah hati itu tentang perlunya menyelenggarakan simulasi tugas pokok untuk memberikan pengalaman praktis dalam situasi nyata. Evaluasi kemampuan komunikasi personel selama simulasi dan berikan umpan balik konstruktif.

Selanjutnya, tambah Dr Aqua Dwipayana, melatih personel dalam penggunaan teknologi komunikasi terkini, seperti radio komunikasi, sistem pengawasan, dan aplikasi komunikasi digital. Pastikan personel dapat mengoperasikan peralatan komunikasi dengan efektif.

“Berikan pula pelatihan keterampilan presentasi untuk personel yang mungkin perlu menyampaikan informasi dalam pertemuan atau acara resmi. Fokuskan pada pengembangan kemampuan menyusun materi presentasi yang jelas dan meyakinkan,” ucap Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini.

Dr Aqua Dwipayana juga menyarankan pelatihan personel untuk menyampaikan informasi kompleks dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat umum. Mendorong penggunaan bahasa yang jelas dan hindari istilah teknis yang sulit dipahami oleh orang awam.

Menurut mantan wartawan di banyak media ini agar memberikan juga pelatihan keterampilan menulis untuk memastikan personel dapat menyusun laporan dan dokumen resmi dengan jelas dan akurat. “Lakukan evaluasi berkala terhadap kemampuan komunikasi personel dan berikan umpan balik secara terbuka. Dorong kultur yang mendukung perbaikan berkelanjutan melalui pembelajaran dari pengalaman,” ucap Dr Aqua Dwipayana. (Djn).

Pos terkait