Sinergi dan Kolaborasi Kunci Keberhasilan Operasi Ketupat 2024

86NEWS.ID – JAKARTA – Pentingnya menjaga keberhasilan Mudik Lebaran 2024 dengan bersinergi serta melakukan kolaborasi dalam pengelolaan manajemen media Kendali, Koordinasi, Komunikasi dan Informasi (K3I).

Hal itu disampaikan oleh Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso saat menghadiri Rakor Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024 di Hotel daerah Jakarta, dalam  keterangannya Selasa (26/3/2024).

Bacaan Lainnya

“Koordinasi kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan dari suatu operasi, penekanannya adalah himbauan kepada masyarakat yang akan merasakan mudik dan balik agar siapkan diri, cek kesehatan pengemudi, kendaraannya sehingga mudik bisa lebih baik lagi dan berjalan dengan baik,” ujar Brigjen Pol Raden Slamet.

Menurutnya berdasarkan hasil survei Menteri Perhubungan, potensi pergerakan nasional mencapai 71,7 persen yang akan mudik atau sebanyak 193,6 juta akan menggunakan berbagai moda transportasi.

“Black Spot tahun 2023 ada beberapa titik dari Lampung ada empat titik, Banten dua titik, Polda Metro Jaya 18 titik, Jawab Barat 29 titik, Jateng 26 titik, DIY satu titik, Jatim 18 titik diharapkan untuk di tahun 2024 ini Black Spot yang ada bisa dikurangi,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dirgakkum mengatakan, hasil survei terhadap jalur Pantura didapati temuan berupa jalan yang bergelombang, u-turn (putar balik) dari ruas Bekasi sampai dengan Cirebon, masih adanya pasar tumpah di wilayah Jawa Barat, perlintasan sebidang kereta api, sehingga menjadi perhatian pada arus mudik-balik lebaran 2024.

“Sedangkan hasil survei di jalan tol pada ruas Tol Merak, Cipali, Kalikangkung terdapat beberapa titik perbaikan, kita sudah koordinasi dengan BPJT supaya pada saat menjelang hari H harus ditutup,” tambahnya.

Dalam melaksanakan kegiatan PAM kamseltibcarlantas selama libur lebaran, akan dilakukan antisipasi pengamanan pusat keramaian dan penempatan petugas agar lebih efektif menghindari penumpukan.

“Terjadi peningkatan dari segi jumlah sehingga kapasitas kita harus antisipasi kapasitas kondisi jalan khususnya di jalan tol dari Jakarta Cikampek itu harus lebih maksimal lagi dalam menerima arus lalu lintas yang ada,” tutup Dirgakkum. (Djn).

Pos terkait