86NEWS.ID – JAKARTA – Keinginan dan harapan Satrio Mukti Raharjo, calon siswa Bintara Polri yang menjadi korban begal di Arjuna Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Sabtu (11/5/2024) pukul 04.00 WIB, untuk bertemu dengan sosok idamannya, Aipda Ambarita, akhirnya terkabul.
Sosok inspiratif yang menjadi motivasi Satrio untuk menjadi seorang Bintara Polri ini, akhirnya hadir di hadapannya berkat tim dari Humas Polres Metro Jakarta Barat bersama Polsek Kebon Jeruk pada Kamis sore, 16 Mei 2024.
Satrio pun tidak menyangka dengan kedatangan personel Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Kebon Jeruk yang tiba-tiba mendatangi kediamannya di Jalan Alpukat 2, RT 002/002, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
“Awalnya tak menyangka, bahkan saya sempat dikerjai. ‘Ini lho sosok idaman kamu,’ kata Ashari dari Humas Polres Metro Jakarta Barat,” ujar Satrio sambil tersenyum mengingat kejadian tersebut.
Namun, sosok yang diperlihatkan bukanlah Aipda Ambarita, melainkan salah satu tim dari Perintis Presisi Polda Metro Jaya.
“Bukan pak, bukan ini. Ini temannya Bang Ambarita,” jawab Satrio dengan sedikit kebingungan.
Dengan suasana penuh canda, Ashari kemudian mengatakan, “Iya ini Bang Ambarita, tapi Bang Ambarita junior,” sambil tersenyum.
Selama pertemuan, tim Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Kebon Jeruk juga memberitahukan bahwa pelaku yang melukai Satrio dan mengambil motornya sudah berhasil diamankan.
“Saya sangat bersyukur mendengar hal tersebut. Ya Allah, Alhamdulillah sekali pak, akhirnya para pelaku sudah berhasil diamankan,” ucap Satrio dengan penuh rasa syukur.
Awalnya, Satrio dan ibunya sempat kecewa karena mengira Aipda Ambarita tidak datang.
Namun, tidak lama kemudian, sosok idolanya, Aipda Ambarita, muncul dari belakang memberikan kejutan.
“Ya Allah, tidak menyangka banget pak. Sampai saya dan ibu saya tertawa girang dan sempat meneteskan air mata karena kekaguman saya,” ungkap Satrio dengan haru.
Pertemuan ini tidak hanya menjadi momen yang membahagiakan bagi Satrio, tetapi juga menjadi bukti nyata dukungan dan perhatian dari Polres Metro Jakarta Barat terhadap korban kejahatan.
Aipda Ambarita, dengan dedikasi dan inspirasinya, terus memberikan motivasi kepada generasi muda untuk bergabung dan berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat sebagai Bintara Polri.
” Jangan patah semangat, banyak berdoa ingat ada Tuhan dan doa orang tua,” ujar Ambarita memberi semangat
[17/5 16.59] Ni Ketut Admayani: Polisi Dalami Kasus Anak Bunuh Ayah di Tangerang, Pelaku Diduga Mengalami Gangguan Kejiwaan
TANGERANG — Diduga seorang anak kandung secara sadis dan nekad membunuh ayah kandung di Kampung Kedaung Rajeg, Desa Kedaung Barat, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten. Pada Kamis, 16 Mei 2024, sekira pukul 04.30 WIB.
Diketahui, korban bernama Mustari berusia 60 tahun meninggal dunia ditangan anak kandungnya sendiri berinisial Y (35) dengan mengalami luka dibagian kepala akibat dipukul menggunakan benda tumpul (Paving Block).
Peristiwa tersebut dibenarkan Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Aryono saat di konfirmasi sejumlah wartawan, Jum’at (17/5/2024) siang.
“Iya, benar, korban ditemukan keluarga bersimbah darah di dalam rumahnya, dengan kondisi tidak bernyawa,” kata Aryono.
Diduga pelaku menghabisi nyawa orang tua kandungnya itu pada Kamis (16/5) dini hari tadi saat tertidur pulas. Menurut Aryono, Pelaku Y tersebut sedang mengalami gangguan jiwa berdasarkan keterangan pihak keluarga.
“Berdasarkan rekam medis rumah sakit jiwa Dr Soeharto didapatkan, pelaku tersebut sedang rawat jalan karena mengalami gangguan kejiwaan,” Terangnya.
Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Sepatan, dipimpin Kapolsek, AKP Sriyono yang mendapatkan laporan masyarakat langsung mendatangi lokasi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah tempat kejadian.
“Untuk motifnya sedang kami dalami, pelaku saat ini sudah diamankan di Kantor Polres Metro Tangerang Kota untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Sementara untuk Jenazah korban dibawa ke rumah sakit umum Kabupaten Tangerang untuk dilakukan autopsi,”pungkas Aryono. (Djn).